PEDULI FAKTA

Twitter @PeduliFakta

Analisa, Jokowi Bukan Alumnus UGM



Coba Tunjukkan Kepada Kita 1 (Satu) Orang Saja Teman Seangkatan Jokowi Saat Diwisuda! Coba Tunjukkan Kepada Kita 10 (Sepuluh) Orang Teman Seangkatan Jokowi? 


Jokowi BUKAN alumnus UGM pic.twitter.com/vT4ULwOgdb

Banyak kejanggalan yang ditemukan, berkaitan dengan status kesarjanaan suami dari Iriana ini. Seperti juga silsilah keluarga yang misterius?

Seorang sarjana akan memiliki kemampuan berpikir dan berbicara secara logis, sistematis. Demikian juga dalam bahasa lisan yang digunakannya. Mutu Jokowi sebagai seorang sarjana tidak terlihat pada kalimat-kalimatnya yang sangat sering tidak lengkap dan tidak utuh.

Seperti silsilah keluarga yang gelap dan misterius, status Jokowi sebagai Sarjana Kehutanan juga dibuat tersamar oleh semacam konspirasi?

Inilah daftar pertanyaan yang meragukan bagi saya tentang Gelar Sarjana Jokowi: 

Mengapa hanya gambar Jokowi yang berada di halaman ini? Mengapa foto-foto teman seangkatan lainnya tidak ada? Mengapa foto itu menggunakan baju kotak-kotak? Kapan foto Jokowi dengan baju kotak-kotak dipasang pada halaman tersebut? Perhatikan pula NIU beliau ada 9 digit. 

Lihat halaman teman seangkatan Jokowi dimana hanya Jokowi satu-satunya yang memiliki gambar sedangkan semua teman seangkatannya tak ada satupun yang memilki gambar (foto). Silahkan dicek:

Lihat profile teman seangkatan, atas nama Didi Prihananto, angkatan 1980, tanpa gambar mahasiswa, NIU (=Nomor Induk Universitas), hanya lima digit sedangkan Jokowi 9 digit, dan lulus tahun 1989. Apakah ada yang kuliah selama 9 tahun di perguruan tinggi negeri? 

Mengapa NIU banyak yang cuma lima digit dan yang lain memiliki 9 digit? http://alumni.ugm.ac.id/simponi/?page=adir_prf&niu=34455

Ini yang saya nilai sangat fatal dalam sistem administrasi. Mari kita buka link ini, dimana NIU atas nama AGATHA SUSILOWATI memilki 9 digit.

Bandingkan dengan link berikut ini, dimana NIU atas nama orang yang sama, yaitu AGATHA SUSILOWATI memiliki NIU dengan 5 digit. Bagaimana mungkin satu mahasiswa memiliki 2 NIU yang berbeda? Apakah ini kesalahan administrasi atau ada hal lain yang disembunyikan? Silahkan cek link ini: http://alumni.ugm.ac.id/simponi/?page=adir_prf&niu=34455

Dimana acara dukungan alumni? Di Jakarta atau Jogya? Lihat petikan kalimat ini.""Saat ini kita haus terhadap pemimpin yang bisa diteladani, Jokowi ini capres yang jatuh dari langit, kami yakin mampu menjalankan amanahnya," katanya. Apa yang bisa diteladani dari Jokowi?

Mengapa tidak ada foto momentum Jokowi dengan teman-temannya kalau mereka mengadakan reuni? Apakah berita ini untuk menutupi sesuatu?

Benarkah ini video teman seangkatan? Mengapa hanya 11 detik dan sangat singkat padahal ini moment kenangan bagus kalau memang video ini benar adanya. Apakah video ini momen lain dan bukan momen bersama teman seangkatan?

Kami temukan informasi yang sangat aneh di link ini, Di berita ini Hardanto, teman kuliah Jokowi, naik sepeda motor bersama Jokowi dan terjatuh saat menuju Sarangan dari Tawamangu. Mengapa cerita jatuh dari motor ini ada dua versi seperti 2 link berikut ini??

Sedangkan di berita ini, Jokowi jatuh dari sepeda motor dengan Riyo Samekto, teman seangkatan, saat menuju pulang ke Solo. Dua kejadian dengan dua orang berbeda tapi kejadiannya sama, yaitu tergelincir dari motor. 

Masuk akal atau kebetulan atau cerita karangan untuk membentuk bingkai palsu? Mengapa tidak ada satupun gambar sahabatnya saat kuliah? Apakah dua link tersebut dengan dua cerita "TERGELINCIR" tidak membuat anda mengernyitkan dahi? Aneh?

Banyak korelasi dengan pemberitaan lain bahwa beliau tak suka membaca, tidak mengerti administrasi, dst.

Apakah judul skripsi beliau:: "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Penggunaan Akhir di Kodya Surakarta", sudah memenuhi kaedah penulisan judul skripsi dan penulisan ilmiah? Bukankah judul skripsi itu akan mencakup hal yang sangat luas? Seharusnya judul skripsi sangat spesifik dan fokus. Apakah keberadaan skripsi itu benar-benar ada atau cuma karangan? 

Bila diamati dari foto ini dengan kaca mata tebal dan sekarang tidak pakai kacamata lagi padahal masalah mata bersifat degeneratif dan menjadikan pertanyaan besar. Maaf, bentuk bibir bawah pada gambar lama tebal dan jatuh serta kumis yang tebal tidak konsisten dengan penampilan sekarang. Dulu memiliki kumis tebal tapi sekarang tidak berkumis. Walaupun kumis sering dicukur tapi akar kumis yang ada di bawah lapisan kulit epidermis seharusnya tetap akan tampak dengan jelas dengan cara kita memperhatikan warna hitam pada bagian kumis yang telah tercukur.

Bandingkan dua pidato pada link di bawah ini. Link pertama, pidato sebelum Pilpres dan pidato kedua setelah Pilpres. Apakah kualitas seperti ini yang dicita-citakan rakyat Indonesia yang mengatakan bahwa kartu sehat dan kartu pintar adalah kebutuhan dasar rakyat Indonesia? Pilpres 2014 adalah KONPIRASI jahat para penjahat untuk menghancurkan republik ini dan kini kita seluruh rakyat merasakan penderitaan yang amat dalam atas berdirinya rezim konspirasi ini.

Pertama, pidato sebelum Pilpres: https://www.youtube.com/watch?v=ePZ9VfeFbsA

Kedua, pidato setelah Pilpres: https://www.youtube.com/watch?v=MxRzf-MBZ5M

Mengapa aparat hukum "TIDAK MEMILIKI:" niat sedikitpun untuk membongkar banyak kasus yang melilit Jokowi? Ada apa sebenarnya? Apakah Jokowi itu THE UNTOUCHABLE?

Coba tunjukkan kepada kita 1 orang saja teman seangkatan Jokowi saat wisuda. Coba tunjukkan kepada kita 10 orang teman seangkatan Jokowi. Bisa jadi pengamatan saya salah dan untuk itu teman-teman di Jogya dapat menyelidiki secara independen dan mendalam?

Oleh: Yani Bertiana: chirpstory.com/li/258112
Label artikel Joko Widodo | Jokowi judul Analisa, Jokowi Bukan Alumnus UGM...By : PEDULI FAKTA
Ditulis oleh: Unknown - Jumat, 10 April 2015

4 komentar untuk "Analisa, Jokowi Bukan Alumnus UGM"

  1. Jokowi itu titisan batara karang..

    BalasHapus
  2. Jokowi itu titisan Batara Karang

    BalasHapus
  3. video sebelum pilpres gak ada bung...

    BalasHapus
  4. Mengapa semua link artikel ini mendadak lenyap? Ada apa yg disembunyikan Jokowi

    BalasHapus