PEDULI FAKTA

Twitter @PeduliFakta

Gagal Fahamnya Mahfud MD ttg 'Khilafah'

Gagal Fahamnya Mahfud MD ttg 'Khilafah'

Khilafah, Kota dan Negara Islami

Status Dimas Putro Prabowo   bbrp hari lalu tentang koreksinya atas statement mahfud MD di ILC tentang khilafah makin terkonfirmasi dengan status2 mahfud Md menanggapi kritik netizen atas statement beliau.

Salah satu gagasan yang dilontarkan untuk mendeligitimasi ide khilafah adalah negara Islam tdk islami sedangkan negara demokrasi islami.

Statement semacam ini menurut saya karena terkena debu2 arus islamophobic , sesuatu yg sebenarnya di barat udah gak laku. yang senada dengan ini adalah statement : "pemimpin kafir yang jujur lebih baik dari pada muslim yang korupsi." .

Terkait statement mahfud MD ini saya punya 2 poin tanggapan:

1. Khilafah atau Persatuan umat dengan kesatuan komando bukanlah eksklusif Islam. katholik sedunia punya kesatuan komando atau "khilafah" Paus di vatikan. Yahudi sedunia punya "khilafah" di israel. negara2 eropa punya "khilafah" uni eropa. kenapa yang dipermasalahkan cuma khilafah Islam? Kalo tuduhannya adalah memecah belah NKRI jelas salah alamat. Khilafah justru kebalikan dari separatis seperti yang di papua dan maluku yang ingin memisahkan diri dari Indonesia sehingga membuat wilayah Indonesia lebih kecil.

Dalam bayangan saya sih khilafah itu sekarang sederhananya mirip uni eropa lah. uni eropa menyatukomandokan negara2 eropa, sedangkan
Uni Islam menyatukomandokan negara2 Islam atau negara2 mayoritas muslim.

Tentang negara atau kota Islami. mahfud MD mengungkapkan hasil penelitian bahwa negara demokrasi lebih islami dari negara Islam. statement ini mirip dg kebanggan Ridwan kamil atas gelar kota Islami dari maarif institut. ttg siapa maarif institut , lu pada tau kan ya.

Saya tdk tau apa ukuran yg disampaikan peneliti yg dikutip mahfud MD. tp kalo baca ttg penghargaan kota islami di Indonesia dimana denpasar juga digelari ini, ukurannya adalah aman, sejahtera dan bahagia. meski gak tau juga apa yg dijadikan ukuran dari aman dan sejahtera.

aman, sejahtera dan bahagia jadi ukuran "kota islami" . kenapa ini jadi ukuran islami? apakah ini bukan ukuran kristeni, hindui, budhai atau pancasilai? kenapa bandung dan denpasar tidak digelari kota yang kristeni. apakah denpasar dan bandung yg dijuluki kota islami lebih islami dari gaza yang dijajah israel?

aman, sejahtera dan index kebahagiaan pasti ukurannya sekuleristik dan materialistik. padahal Islam punya ukuran2 pembeda yang jelas. maqashid syariah misalnya menyatakan perlindungan thdp agama, akal, jiwa, harta dan keturunan menjasi tujuan syariah Islam.

Kita bisa menggunakan  ukuran ini untuk menyatakan negara Islami atau bukan. ukuran lain menentukan islami adalah mengukur tingkat implementasi rumun Islam: syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji di sebuah negara. Jika di sebuah negara atau kota tingkat syahadat atau sholat impelementasinya rendah, maka tak bisa disebut kota Islami meski tamannya banyak.

Ketika satu kota tingkat ketidakberimanan pada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir dan taqdir nya tinggi , maka negara atau kota tersebut tidak bisa disebut negara islami.

Supaya 100% Menang Ala Cebong

Supaya 100% Menang Ala Cebong

Teorinya kalau mau menyerang pihak lain, pakailah senjata yang paling kamu kuasai, dan seranglah kelemahan lawan, cara itu meski tak jantan tapi lumayan efektif

Kalau kamu tak punya kelebihan dan juga lawanmu tak punya kelemahan, tenang masih ada cara yang lainnya. Untuk pakai cara ini, kamu harus tak tahu malu

Begini caranya, fitnah lawanmu, blame the victim, tuduh mereka, opinikan kekuatan lawanmu jadi kelemahannya, ganti aturannya, tebal muka sedikit, kemenangan milikmu

Kalau tim lawan punya striker ngebut, dan wingermu payah, buat aturan tim lawan semua harus pakai sarung, gawang mereka harus diperlebar, suap wasit biar kasih kartu merah

Yang penting menang, bodoh amat penonton mau bilang apa, tim-tim gue, lapangan punya gue, federasinya juga gue, bahkan lu tau, yang bikin sepakbola kan eyang gue

Penerapannya di zaman now bisa begini. Faktanya, Muslimlah yang mendominasi membebaskan Nusantara dari penjajahan, pelintir jadi "Yang berjuang bukan cuma Muslim"

Faktanya Islam mayoritas, harusnya wajar dipimpin oleh Muslim pula, dan begitulah hukumnya, pelintir sedikit jadi "Indonesia itu beragam, jangan memaksakan agama!"
.
Voila, tiba-tiba kamu yang minoritas bisa memaksakan aturanmu dengan tuduhan dan fitnah. Atas nama toleransi yang meyoritas dibungkam dan yang minoritas menjajah

Sementara nun jauh disana, Islam yang minoritas tak boleh bicara tentang toleransi, sebab demokrasi itu katanya selalu berpihak pada yang banyak, kalau sedikit tahu dirilah

Pokoknya yang harus toleransi itu yang Muslim, mau mayoritas atau minoritas. Pokoknya kalau kamu masih bela Muslim, kamu pasti radikal, intoleran, dan pasti teroris yang mau makar

Tapi penonton punya mata kok, makanya namanya penonton. Ada saatnya penonton akan muak, bosan, lalu kabur mencari tontonan lain yang lebih beradab dan berkah. Islam.

-Felixsiauw- dengan diubah judulnya

SETNOV Vs KPK: MENANGKAP KAKAP, MENYELAMATKAN HIU

SETNOV Vs KPK: MENANGKAP KAKAP, MENYELAMATKAN HIU

Oleh: Tengku Zulkifli Usman*

1. Satu persatu BUMN dilelang ke asing oleh rezim, tapi kita terus dibius dan dikecoh.

2. Bahwa masalah utama negeri ini adalah masalah E-KTP, bukan Jokowi dan eksekutif, begitulah kita diajak berpikir.

3. Dan dalam kasus E-KTP ini, pola pikir kita juga dipersempit sebatas nama SETNOV, padahal nama gubernur Jateng dan Sulut dari PDIP juga disebut sama seperti nama setnov.

4. Bahkan nama Ketua KPK pun juga ikut disebut terlibat, tapi semua nama raib, kita digiring ke nama setnov saja.

5. Mengapa nama setnov? Saya melihat ini adalah main mata rezim dengan Golkar, deal nya tentu sudah diatur, setnov memang punya banyak "musuh" di Golkar, momentumnya ketemu.

6. Setnov dikorbankan untuk menjaga citra rezim yang bobrok, menangkap kakap untuk menjaga hiu yang sebenarnya jauh lebih bahaya.

7. Rezim sedang akting, bahwa rezim ini anti korupsi, kelas kakap kaliber setnov pun disikat, ingat ini hanya akting.

8. Karena dosa rezim dan bobroknya rezim sudah gak bisa lagi ditutupi oleh sekedar isu OTT bupati atau isu teroris lagi.

9. Maka pilihannya adalah mengorbankan setnov untuk mendapatkan isu besar yang mampu menutup wajah rezim penuh corengan hitam ini.

10. Negara sedang collapse, semua pakar ekonomi setuju itu, dan jika isu collapse ini tidak ditutup dengan isu besar lain, maka rezim gak yakin namanya akan baik di depan rakyat.

11. Nama baik disini maksudnya adalah demi

terpilih lagi untuk periode kedua 2019 nanti.

12. Penerimaan pajak yang minus 400T, utang baru ke jepang, harga semua bahan pokok yang mahal, plus mental palak rakyat ala rezim plus jualan jalan terus.

13. Negara sedang sakit, dan obatnya adalah isu besar buat pengalihan dan biar rakyat lupa isu yang paling utama, obatnya tangkap setnov.

14. Politik main mata dan korban mengorbankan dengan deal deal tertentu itu adalah hal biasa bagi sebuah partai politik besar dan matang seperti Golkar, logika rakyat belum sampai kesana.

15. Di negara manapun didunia ini, jika negara amburadul, maka orang hanya akan bertanya siapa presidennya, bukan siapa dan ada apa dengan ketua DPR nya, belajar konstitusi!

16. Tapi rakyat kita digiring untuk mengingat dosa setnov, dan melupakan dosa semua nama nama selain setnov dalam kasus e ktp tadi, karena nama nama selain setnov adalah kader nya PDIP.

17. Dalam konstitusi kita, Ditangan Jokowi ada 2000an Triliun dan segepok kekuasaan lain yang dengan mudah dia selewengkan.

18. Dan sudah terbukti dia pro asing juga pro reklamasi dan meikarta, tapi otak kita disuruh fokus ke setnov dengan angka 2,3T oleh media pendukung rezim.

19. KPK all out bantu jokowi lewat udara, Paloh, LBP, Gatot dkk all out bantu lewat darat, maka jangan heran kemarin pak gatot ajak kita pilih Jokowi 2019.

20. Gatot berhasil pencitraan didepan rakyat seolah dia bersebrangan dengan jokowi diawal, akhirnya dia buka topeng, mereka bahu membahu mendukung rezim gagal ini untuk periode kedua.

21. Saya sudah berulang kali "me-warning" umat tentang gatot dan tokoh tokoh lain jauh jauh hari, tapi sekali lagi umat kecolongan, umat lupa, ini politik!

22. Ingat sekali lagi, semua drama ini, tujuan utama nya adalah menutup wajah gagal rezim yang memaksa berkuasa kali kedua dengan mental dagelan dan mental jualan.

__
*Sumber: fb penulis
https://www.facebook.com/tgkzulkifli.usman/posts/893696017466592

Gunakan akun Anonym untuk menyebarkan artikel ini

Gunakan akun Anonym untuk menyebarkan artikel ini

Dulu, Pembantaian Kristen Atas Muslim di Maluku Juga Dianggap Hoax
*****

Copas..
*5000 Pucuk Senjata dan Kilas Balik Genocide Muslim Maluku...*

_Untuk Kewaspadaan Ummat Islam NKRI..._

Semakin Nyatanya Kebangkitan PKI Disusul Berita Import 5000 Pucuk Senjata Ilegal Sebagaimana Disampaikan Panglima TNI Bapak Gatot N, Membuat Kami Terkenang Kembali Genocide Muslim Maluku Yang Dimulai Awal Tahun 2000 Lalu.

Sebelum Meletusnya Pembantaian Yang Dilakukan Kelompok Minoritas (Salibis) Terhadap Kelompok Mayoritas (Muslim), Kami Ummat Islam Saat Itu Sudah Diingatkan Oleh Bpk Kastor (Kol Purn Rustam Kastor, Ex Danrem Maluku)...

Bahwa Beliau Mencium Gelagat Yang Tidak Baik Dari Kelompok Minoritas Salibis... Beliau Mengetahui Adanya Pergerakan Pengiriman SENJATA Yang Diangkut Menggunakan Banyak Truk...

Menurut Beliau Itu Adalah Distribusi Senjata Tajam (Parang, Pedang, Tombak dan Panah).  Dari Arah Tujuan Truk, Bpk Kastor Menganalisa Itu Distrubusi Senjata Yang Menurut Instingnya Akan Dipergunakan Untuk Menganiaya/Membantai Muslim.

Tapi Ummat Islam Saat Itu Abai Terhadap "Warning" Yang Disampaikan oleh Bapak Kol Purn Kastor Tersebut...

Saat Itu Kami Berfikir "Tidak Mungkin Mereka Salibis Sebagai Minoritas, Berani Kepada Kami Yang Mayoritas"... Selain Itu Jargon "Pela Gandong" Telah Membuat Kami Terbuai Atau Lebih Tepatnya TERTIPU...

Hingga Terjadilah Penyerangan Pertama Yang Dilakukan Kelompok Merah (Massa Gereja :Salibis, RMS dan PKI), Yaitu Penyerangan Terhadap Desa "Bak Air", Disaat Warga Tengah Berhari Raya Idul Fitri 1421 H (1999)...

Namun Saat Itu Ummat Islam Berhasil Ditipu Dengan Menghembuskan Informasi Bahwa Itu Hanya Pertikaian Antar Etnis Yakni Terhadap Etnis BBM (Buton, Bugis, Makasar).  Belakangan Kami Baru Sadar, Ini Adalah Uji Coba Mereka Untuk Mengetahui Kesiapan Kami....

Sejak Itu, Pembantaian Terus Terjadi Hampir di Seluruh Maluku.

Bila Belakangan Ini Banyak Beredar Foto dan Video Kebiadaban Aparat Myanmar Terhadap Muslim di Sana, Itulah Yang Kami Alami Dahulu...
Mereka Sadis dan Biadab Persis Yang Dipertontonkan Dalam Foto dan Video Myanmar...

Bila di Myanmar Muslim Dibantai Oleh Bhiksu dan Aparat, Kami Dibantai Kelompok Merah dan Aparat...

Pang Dam Max Tamaella Saat Itu Mengerahkan Aparat (Non Muslim) Untuk Membantai Ummat Islam, Bahkan Kelompok Merah Peroleh Senjata Api Pula Selain Gunakan Senjata Tajam Yang Sudah Mereka Buat dan Siapkan...

Bersyukur ALLAH SWT Kirimkan Para Malaikat Membantu Perjuangan/JIHAD Kami... Bersama *_LASKAR JIHAD_* Yang Dari Jawa, Kami Berjuang Hingga Genocide Berhasil Dihentikan...

Untuk Saudaraku Muslim SeNKRI, Jangan Pernah Berpikir Minoritas Non Muslim China Yang Notabene Komunis (PKI) Tidak Akan Mungkin Melakukan Pembantaian Terhadap Kita Semua, Terlebih Saat Ini Mereka Telah Kuasai Polri...

5000 Pucuk Senjata Import Itu Adalah *"EARLY WARNING"* Untuk Kita Semua...

Sebagaimana _Early Warning_ (Peringatan Dini) Yang Disampaikan Oleh Bapak Kol Purn Kastor Ex Danrem Maluku Dahulu Kepada Kami...

Jangan Ulangi Kesalahan Kami Muslim Maluku Yang Abai Di Masa Lalu...

Jangan Abaikan Sinyal Dari Bapak Panglima TNI Tersebut...

5000 Senjata Itu Yang Berhasil Terdeteksi TNI....
Entah Berapa Puluh Ribu Pucuk Yang Sudah Masuk Ke Tanah Air dan Tidak Terdeteksi TNI, Karena Mereka PKI Sangat Mungkin Datangkan Senjata Melalui Pelabuhan dan Darmaga Milik Pengusaha Pengusaha Cina Yang Bea Cukaipun Tidak Diberi Akses Masuk Untuk Periksa...

WASPADALAH Saudara Muslimku SeNKRI....
Bersiagalah...Karena, Mereka Telah Bersiap Lakukan Genocide Terhadap Muslim Sebagai Ahli Waris NKRI...

*#_Aliansi Laskar Muslim_...*
*#Selamatkan NKRI*

Meikarta

Meikarta

MEIKARTA = REKLAMASI ?

1. Nama : Kota Meikarta

2. Pemilik : Lippo Group

3. Direncanakan mulai tahun 2014

4. Letak : Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Jalur lintasan Kereta Api cepat Jakarta Bandung.

5. Luas wilayah : 2.200Ha/22 juta m2

6. Perumahan : 400 ribu Unit

7. Kapasitas penghuni tetap : 2 juta jiwa

8. Harga hunian : Minimal 400 juta/Unit

9. Siap huni : Mulai tahun 2018

10. Harga tanah : Rp. 12,5 juta/m2

11. Gedung pencakar langit : 100 Unit

12. Fasilitas : 7 pusat perbelanjaan, rumah sakit Internasional, pusat keuangan Internasional, 10 hotel Internasional berbintang lima, Perpustakaan Nasional, opera theatre and art centre, 100 SD Internasional dan Sekolah Nasional plus, serta 50 SMP, SMA Nasional, dan Internasional.

~~~Saya baru pertama kali baca berita Kota Meikarta. Kesan pertama begitu kagum terhadap kemegahannya. Kendati demikian, dibalik kemegahan itu terbersit rasa khawatir terhadap kemungkinan Kota ini jadi sarana eksodus besar-besaran pendatang asing ke negeri ini yang berujung pada Ekspansi maupun Kolonisasi baru. "Mirip-mirip Reklamasi ?".

~~~Mencermati data diatas, Saya kurang yakin bahwa hunian di Kota baru tersebut terjangkau masyarakat ekonomi menengah kebawah. Apalagi masyarakat berpenghasilan pas-pasan bahkan mocok-mocok atau kerja serabutan ?.

~~~Untuk mengisi 2 juta penduduk dalam Kota baru itu, sepertinya sulit tercapai bila hanya melalui proses konvensional maupun dari pintu ke pintu. Apabila dipasarkan hanya melalui proses konvensional, kemungkinan besar hingga 20 tahun kedepan 400 ribu hunian yang ada belum tentu akan terjual. Hal itu akan merugikan pengusaha yang menggelontorkan dana sejumlah 278 Triliun ditambah biaya pembebasan lahan 2.200 Ha.

~~~Bila boleh berasumsi, untuk mengisi penduduk Kota Meikarta yang ditargetkan berjumlah 2 juta jiwa pada tahap awal, logisnya harus dengan cara terorganisir. (ingat wacana Dwi Kewarganegaraan yang lagi promosi dan UU yang memperbolehkan asing memiliki Property di Indonesia).

~~~Disisi lain, bila kita kaitkan dengan proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung yang dimulai dengan kontroversi tarik menarik kepentingan (Meikarta lintasan Kereta Api cepat). Sungguh sangat menyedihkan bila kita berpikir kebelakang terkait pembiayaan Proyek Kereta Api Cepat yang menggunakan dana Pinjaman dari Bank CDB RRC.

~~~Negara minjam uang dari RRC untuk membangun Kereta Api Cepat yang konon menurut beberapa ahli urgensinya layak dipertanyakan karena telah memiliki 2 ruas Tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung. Negara terbebani mencicil hutang serta bunganya hingga harus tega mencabut subsidi dan menaikkan pungutan pajak dari rakyatnya. Belakangan baru terungkap bahwa jalur Kereta Api cepat itu akan masuk ke Kota Meikarta milik Taipan asing.

~~~Saat ini kita hanya dapat menopang dagu sambil bergumam dalam hati. " Alangkah sedihnya kita pewaris bumi pertiwi ini hanya dapat menonton tanpa berdaya menyaksikan pengusaha membangun kota baru milik pribadi seperti membangun di wilayah tak bertuan ?". Menurut hemat Saya, " sepertinya mereka telah mendirikan Negara dalam Negara".

~~~Perijinan belum terbit, tetapi sudah di pasarkan. Jangan katakan "rampok", karena itu tidak baik.

Note :

1. Repost tulisan Norman Sidabutar Tgl 9 Juli 2017.

2. Di like 2,7 ribu, di share 5.047 kali.

3. Telah menerima pengakuan dari beberapa orang pekerja bagian pemasaran Kota Meikarta, bahwa tulisan ini banyak berpengaruh menyadarkan calon pembeli.

4. Bila anda masih perduli terhadap masa depan Bangsa dan Negara, tolong bantu viralkan Kota Meikarta berdasar fakta-fakta.

Wartawan Senior Heran Publik Puji Najwa Shihab

Wartawan Senior Heran Publik Puji Najwa Shihab

Publik tidak perlu simpati terhadap Najwa Shihab yang mengundurkan diri dari Metro TV setelah tayangan “Mata Najwa” tentang Novel Baswedan. “Kok ribut soal Mata Najwa. Dipujalah Najwa setinggi langit. Mereka lupa, Najwa mingkem ketika kawan-kawan protes diskriminasi elit Metro,” kata wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter-nya @eae18.

Kata mantan wartawan Media Indonesia ini, Najwa Shihab hanya diam di saat teman-teman di Metro TV memperjuangkan haknya. “Kawan-kawan berjuang membela haknya. Melawan sikap otoriter Brewok. Dia mingkem. Cari aman,” ungkap Edy.

Kata Edy, putri dari Prof Quraish Shihab hanya diam saat media grup diskriminatif terhadap berita-berita Islam. “MataNajwa lenyap. Orang ramai puja-puji Najwa. Mereka lupa, Najwa membiarkan sikap diskriminatif Media Grup terkait berita-berita Islam,” jelas Edy.

Selain itu, kata Edy, kebanyakan orang memuji hiruk pikuk. “Mereka bukan pencari keheningan dan kebeningan,” jelas Edy.

Mata Najwa tak akan mengudara lagi. Begitu isi pengumuman mengejutkan dari presenter kondang Metro TV Najwa Shihab.

Pengumuman itu diwartakan Najwa Shibab melalui akun media sosialnya di Instagram @najwashihab. “Menuju Catatan Tanpa Titik” begitu Najwa menulis dalam akun Instagramnya.

Dalam pengumuman tersebut, Najwa mengatakan bahwa ‘Eksklusif Bersama Novel Baswedan yang tayang 26 Juli 2017 dua pekan lalu menjadi episode live terakhir Mata Najwa. “Pekan depan kita hanya akan menampilkan kompilasi episode-episode Mata Najwa yang digelar on stage di berbagai kota,” tulis Najwa dalam akun instagramnya seperti dikutip detikcom, Selasa (8/8/2017). (kl/sn)

Saya Pancasila NKRI Harga Mati

Saya Pancasila NKRI Harga Mati

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya ngutang yang banyak ke luar negeri, sehingga negara lain bebas mendikte Indonesia

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya melindungi pemberontak dari Papua

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya ngundang girlband korea.

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya ngimpor garam. Padahal Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia.

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya membiarkan ribuan imigran gelap china menyerbu Indonesia

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya membiarkan PKI berkeliaran di mana-mana, padahal PKI jelas-jelas antipancasila dan antiNKRI

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu ketika Indonesia rusuh di tahun 1998, saya lari ke luar negeri

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu ketika ada kerja bakti di lingkungan saya, mending pura-pura sibuk aja di rumah

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya sakau kebanyakan ngisep narkoba

Saya Pancasila, NKRI Harga Mati.
Lalu saya ah sudahlah....

Memang sangat mudah meneriakkan "Saya Pancasila, NKRI Harga Mati"
Sama seperti maling yang dengan mudah berteriak, "Awas ada maling!"